Mau dapat tambahan uang dari nonton video? Segera instal Snack Video melalui link ini. Mengisi daya laptop kini bisa dilakukan dengan mudah, ikuti Cara Charge Laptop Dengan USB Termudah berikut ini jika kamu pengen tau seperti apa caranya. Kelebihan Charge Laptop Dengan USBCara Charge Laptop Dengan USB Termudah1. Menggunakan Adapter Charger Yang Support Power Delivery2. Dengan Power Bank3. Menggunakan ConverterAkhir Kata Laptop adalah salah satu perangkat yang wajib untuk dimiliki khususnya oleh mereka para pelajar, mahasiswa dan juga pekerja kantoran. Laptop bisa membantu kita untuk melakukan banyak hal, seperti mengerjakan tugas, mencari informasi, menonton video dan masih banyak lagi lainnya. Berbeda dengan komputer, laptop bersifat portabel. Jadi kita bisa membawa sekaligus menggunakannya di manapun kita butuhkan. Laptop bisa bekerja dengan baik jika daya dalam baterai memenuhi. Jika low, kamu harus mengecasnya terlebih dahulu hingga penuh. Mengisi daya laptop tidak jauh berbeda dengan mengisi daya handphone. Jadi semua orang pasti tidak akan mengalami kesulitan untuk melakukannya. Apalagi beberapa laptop keluaran terbaru sudah dibekali dengan port USB type-c yang bisa digunakan untuk mentransfer data sekaligus mengisi daya laptop. Kelebihan Charge Laptop Dengan USB Hadirnya fitur USB Type-c yang bisa digunakan untuk mengecas tentu bukan sebagai pemanis saja. Tapi ada beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan, seperti Hanya perlu satu adapter untuk mengecas smartphone dan laptop Bisa mengecas ditempat yang jauh dari stop kontak, karena support dengan power bank. Bisa mengecas lebih cepat. Hadirnya port USB type-c di laptop memang sangatlah bermanfaat. Kita bisa mengisi daya laptop dengan mudah tanpa wajib menggunakan adaptor bawaan laptop. Mau tau kan bagaimana caranya? Silahkan untuk menyimak tiga tutorial yang akan dijelaskan dengan lengkap dibawah ini. 1. Menggunakan Adapter Charger Yang Support Power Delivery Mengecas laptop dengan USB tentu membutuhkan adapter charger. Adapter charger yang digunakan tentu harus memiliki spesifikasi yang mumpuni. Sebelum mengecas, pastikanlah bahwa adapter yang digunakan sudah mendukung fitur power delivery ya. Adapter yang memiliki fitur power delivery biasanya bisa digunakan menghasilkan keluaran daya maksimal untuk port Type-C to Type-C. Beberapa brand seperti Aukey dan Uneed sudah merilis produk adapter yang mampu mengeluarkan data hingga 100 w. Penting juga untuk mengetahui seberapa besar daya yang dibutuhkan untuk mengecas laptop kamu melalui port USB. 2. Dengan Power Bank Kamu yang sering beraktivitas di luar rumah seperti traveling pasti memiliki penyimpan data untuk smartphone atau biasa disebut dengan nama power bank. Power bank tidak hanya bisa diandalkan untuk mengisi daya smartphone saja. Tapi, kamu juga bisa menggunakan nya untuk mengecas laptop atau notebook. Tapi perlu diingat kembali bahwa tidak semua power bank bisa digunakan untuk mengecas laptop ya. Hanyalah power bank dengan fitur pengisian cepat Power Delivery USB-C saja yang bisa digunakan untuk mengisi daya laptop. Power bank dengan fitur pengisian cepat Power Delivery USB-C bisa menghantarkan daya hingga 100 Watt, sangat mencukupi untuk mengecas laptop. Tidaklah sulit untuk mendapatkan power bank dengan dukugan fitur ini, karena sudah ada cukup banyak pabrikan merilisnya. 3. Menggunakan Converter Beberapa laptop khususnya yang keluaran lama masih belum dibekali dengan port USB type-c yang bisa digunakan untuk mengisi daya. Jangan kecewa jika hal ini terjadi padamu, karena masih ada solusi yang memungkinkan kamu untuk tetap bisa mengecas daya dengan USB. Solusi yang dimaksudkan adalah dengan menggunakan Converter. Alat ini bisa kamu dapatkan dengan harga mulai dari 30 ribuan saja. Selain terjangkau, tidaklah sulit untuk membelinya. Karena alat yang satu ini bisa ditemukan dengan mudah di market place offline dan online yang ada di negara kita tercinta. Jika kamu pengen hasil yang maksimal dan tidak berefek dimasa mendatang, belilah converter dengan harga yang lebih mahal. Lebih terjangkau dibandingkan dengan meng-upgrade laptop keluaran terbaru yang sudah dibekali dengan port USB type-c kan? Hehe. Dengan menggunakan Converter ini, kamu bisa mengecas dengan adapter ataupun power bank layaknya PC yang support USB Type-c. Akhir Kata Seperti itulah 3 cara jitu yang bisa dilakukan untuk mengecas laptop dengan USB. Semoga sajian kali ini bermanfaat, terimakasih sudah membaca. Seorang blogger yang hobi menulis artikel seputar teknologi, games, dan otomotif Baca Seterusnya 08/10/2021 Cara Edit Foto Preset Aqua and Brown Menggunakan Lightroom 15/11/2021 Cara Melihat Stalker Instagram [100% Berhasil] 12/11/2022 Fungsi Tombol Merah Kuning Hijau di ATM 14/03/2022 Cara Menghilangkan Icon Shortcut di Desktop Windows 11
Nah untuk menjawab masalah tersebut, yuk, simak ulasan berikut ini! 1. Laptop baru aman di- charge sambil digunakan. windowscentral.com. Memakai laptop sambil di- charge terus menerus memang bukanlah tindakan yang bijak pada beberapa tahun atau satu dekade yang lalu. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi, hal ini bukanlah masalahBolehkan Terus Mencharge Laptop Dengan Baterai Tanam? – Salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh kita para pengguna laptop adalah soal baterai. Kita semua tau, bahwa daya tahan baterai laptop bisa sangat berbeda dengan baterai di smartphone. Baterai di smartphone bisa tahan seharian atau minimal dari pagi sampai sore. Sedangkan baterai laptop? Kadang bisa bertahan hingga 5 jam saja sudah bersyukur. Padahal, biasanya para pengguna laptop bakal aktif menggunakannya lebih dari 5 jam. Saya pribadi biasa menggunakan laptop hingga lebih dari 12 jam sehari. Dalam keadaan demikian, agak merepotkan rasanya jika harus memasang dan mencabut charger laptop setiap kali baterainya habis atau penuh setelah diisi. Aktifitas cabut pasang charger itu juga bakal menimbulkan kekhawatiran baru bagi para pengguna laptop. Apakah menggunakan laptop sambil dicas bakal mempercepat kerusakan baterai laptop, atau tidak? Apakah Boleh Bermain Laptop Sambil Dicas? Umumnya, baterai pada laptop akan bertahan mulai dari setahun hingga dua tahun lamanya. Tergantung bagaimana pemakaian kita. Semua laptop modern yang beredar di pasaran saat ini menggunakan baterai berjenis Lithium. Baik itu Lithium-Ion Li-Ion, maupun Lithium-Ion Polymer Li-Po. Nah baterai jenis ini punya yang namanya life cycle atau charging cycle yang menjadi lifespan masa pakai / umur dari baterai tersebut. Artinya, umur atau masa pakai dari baterai bakal bergantung pada seberapa sering kita melakukan charging. Semakin sering dicharge, maka umur baterai bakal semakin pendek. Saya tak tau pasti berapa charging cycle dari baterai pada laptop. Ada yang menyebut bahwa charging cycle dari baterai jenis ini adalah mulai 300 hingga 1000x charging. Setelah charging cycle itu terlewati, maka baterai bakal mengalami penurunan performa yang drastis. Pada laptop bahkan bisa lebih parah. Bukan hanya penurunan performa saja, tapi biasanya bakal langsung “rusak”. Mulai dari timbul gejala tidak bisa dicharge, gampang ngedrop, atau tak sanggup digunakan untuk menyalakan laptop. Kerusakan seperti ini pastilah amat sangat ingin dihindari oleh para pengguna laptop. Karena jika itu terjadi, maka laptop seakan kehilangan jatidirinya dan harus bergantung pada charger untuk dapat dioperasikan. Masalahnya … Seperti yang sudah saya sebut di awal tadi, sebagian orang terkadang harus menggunakan laptop hingga belasan jam. Jika hanya mengandalkan tenaga dari baterai, tentu ia tidak akan tahan dan wajib di isi ulang alias dicas. Sementara jika terlalu sering dicharge, maka umur baterai bakal lebih cepat habis. Lalu, bagaimana solusinya? Jika laptop memiliki baterai removable bisa dicopot, maka biasanya opsi yang dipilih adalah dengan mencabut baterainya. Dan laptop akan mengandalkan charger untuk bisa dihidupkan. Namun sayangnya, sebagian besar laptop yang beredar beberapa tahun belakangan memiliki desain non-removable battery alias baterainya tidak bisa dicopot baterai tanam, demi mendapatkan dimensi fisik yang lebih ringkas ala ultrabook. Sehingga, sebagian orang yang harus menggunakan laptopnya dalam waktu lama bakal memilih untuk membiarkannya dalam keadaan charging terus menerus sambil digunakan walau baterainya sudah penuh. Selain karena males ribet, alasan lain mengapa orang melakukan ini adalah agar laptop bisa siap untuk dibawa-bawa dalam keadaan baterai penuh. Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran baru. Karena dalam keadaan menggunakan laptop sambil dicas dan baterai terus-menerus dibiarkan dalam keadaan overcharging terus dicas walau sudah penuh, kita tentu khawatir baterai laptopnya juga bakal lebih cepat rusak. Apa Efek Mengecas Laptop Sambil Dipakai? Sebenarnya, untuk laptop di jaman modern ini, umumnya tidak akan menjadi masalah jika kita terus menggunakan laptop sambil dicas. Karena teknologinya tentu sudah lebih canggih dibandingkan dengan laptop di tiga atau empat tahun lalu. Bahkan pada laptop gaming, kita justru dianjurkan untuk selalu memainkan laptop sambil dicas jika ingin mendapatkan performa penuh dari si laptop tersebut. Ditambah dengan fakta bahwa laptop gaming itu umumnya boros baterai, maka opsi untuk mengecas laptop sambil terus digunakan akan jauh lebih praktis. Karena kita tidak perlu bolak balik mencabut dan pasang charger dari laptop. Akan tetapi, saya tidak yakin bahwa laptop kelas entry level alias laptop kentang juga bakal memiliki fitur yang sama atau tidak. Trik Agar Tetap Aman Bermain Laptop Sambil Dicas Jika laptop yang kamu gunakan adalah bukan laptop gaming, dan kamu tidak yakin apakah laptop milikmu bisa aman walau digunakan sambil dicas terus menerus, kamu bisa simak trik yang akan saya jelaskan di sini. Trik yang saya sebutkan di sini, akan membuat laptop bisa terus dicolokkan ke charger, namun tidak mengisi baterai plugged in, not charging. Sehingga, listrik yang dialirkan oleh adaptor charger akan langsung memberi tenaga pada laptop. Trik ini sangat berguna bagi mereka yang harus menggunakan laptop sambil di cas dalam waktu yang sangat lama. Agar baterai tetap penuh dan siap diajak bepergian kapan saja, sekaligus menghindari kerusakan lebih awal pada baterai. Caranya adalah, kita bisa mengisi / charging terlebih dahulu baterai laptopnya hingga dibawah 100% 95% keatas. Boleh sambil digunakan, boleh juga tidak. Setelah itu, cabut chargernya sebentar, lalu pasangkan kembali charger tersebut ke laptop yang kalian gunakan. Dengan cara ini, laptop akan menggunakan daya listrik langsung dari charger, sekaligus juga tidak akan mengisi baterai sampai berlebihan. Karena jika kalian membiarkannya untuk charging sampai 100% dan charger masih terus terpasang, maka keterangan seperti pada gambar di atas itu tidak akan muncul. Yang mana, tentu yang dikhawatirkan adalah baterai akan mengalami overcharging. Tapi, bagaimana jika sudah terlanjur mengisi hingga 100%? Kalian bisa mencabut terlebih dahulu charger laptopnya, lalu gunakan laptop atau biarkan hingga baterai berkurang antara 96% hingga 99%, kemudian pasangkan kembali chargernya. Khusus untuk laptop ASUS, ada sebuah fitur yang bisa kita manfaatkan untuk mencegah overcharging, tanpa harus repot-repot menggunakan trik di atas. Caranya adalah dengan membuka aplikasi MyASUS, lalu pilih menu “penyesuaian” seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Lalu pada bagian “Daya & performa”, pilih mode seimbang seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dengan demikian baterai laptop ASUS milikmu hanya akan terisi hingga maksimal 80% saja. Dan jika sudah mencapai 80%, maka baterainya tidak akan mengisi lagi walau kita terus mengecas laptop sambil dipakai. Laptop pun akan langsung menggunakan daya listrik dari adaptor charger. Sehingga, persentase baterai tidak berkurang, dan baterai pun akan berhenti dicas. Tapi, jangan terlalu sering yaa … Saya menyarankan untuk menggunakan cara-cara tersebut hanya pada saat kita sedang harus menggunakan laptop dalam waktu lama. Iya, saya yakin sebagian dari kalian pasti bakal lebih memilih untuk menggunakan cara tersebut jika memakai laptop di dalam rumah. Karena sayang atau takut baterainya bakal cepat rusak. Kalau orang jawa bilangnya itu baterainya dieman-eman supaya bisa awet pake banget. Padahal, kalau baterai dibiarkan terlalu lama “tak terpakai”, maka ia juga justru bakal lebih cepat rusak lho. Dan jangan kaget jika ternyata baterai laptop kalian lebih cepat rusak dari yang seharusnya. Padahal sudah menerapkan cara-cara yang saya sebutkan tadi. Maka dari itu, sesekali pakailah laptop kalian dalam mode baterai tanpa dicas. Paling tidak, seminggu sekali atau dua kali lah. Supaya umur dari baterai laptop bisa optimal. Mungkin kamu juga perlu untuk membaca tulisan tentang apakah aman menggunakan laptop tanpa baterai, jika ternyata baterai laptop milikmu sudah rusak. zgRA.